Peringatan: Anda akan menonton dari sumber pihak ketiga.

Nonton: Babylon

Article Tentang : Babylon

Review Film Babylon: Sebuah Simfoni Kehancuran dan Kejayaan Hollywood

Damien Chazelle, sutradara di balik Whiplash dan La La Land, kembali dengan Babylon, sebuah epos sinematik yang mencengangkan dan ambisius. Film ini bukan sekadar gambaran Hollywood era senyap menuju era suara; ia adalah sebuah potret yang brutal, penuh warna, dan tanpa kompromi tentang ambisi, kemewahan, dan kejatuhan di jantung industri hiburan. Dengan durasi lebih dari tiga jam, Babylon membenamkan penonton dalam dunia hedonisme dan kebejatan, di mana impian besar beradu dengan realita yang kejam, dan di mana garis antara kesuksesan dan kehancuran begitu tipis.

Sinopsis Singkat dan Kesan Umum

Babylon mengikuti perjalanan beberapa tokoh, termasuk Manny Torres (Diego Calva), seorang imigran Meksiko yang bercita-cita tinggi dan berambisi menjadi pemain kunci di Hollywood; Nellie LaRoy (Margot Robbie), seorang aktris berbakat namun impulsif yang mencapai puncak ketenaran sebelum jatuh ke jurang keterpurukan; dan Jack Conrad (Brad Pitt), seorang bintang senyap yang berjuang beradaptasi dengan era suara. Ketiganya terikat dalam pusaran perubahan dramatis industri film, di mana pesta-pesta mewah, hubungan yang rumit, dan persaingan yang sengit menjadi latar belakang perjalanan hidup mereka yang penuh gejolak. Kesan umum yang ditinggalkan film ini adalah sebuah pengalaman sinematik yang luar biasa, sekaligus menuntut kesabaran dan ketahanan penonton karena durasi dan intensitasnya yang tinggi. Namun, bagi yang mampu bertahan, Babylon menawarkan hadiah berupa gambaran yang kaya dan mendalam tentang era Hollywood yang penuh gemerlap dan kegelapan.

Analisis Tema

Babylon mengeksplorasi beberapa tema penting dengan cara yang kompleks dan berlapis. Ambisi menjadi tema sentral, dimana setiap karakter didorong oleh keinginan yang tak terpuaskan untuk mencapai puncak kesuksesan, meskipun hal itu berarti mengorbankan moralitas dan hubungan personal. Film ini juga secara gamblang menampilkan tema kehancuran, menunjukkan bagaimana kesuksesan yang cepat dan mudah bisa berujung pada kehancuran yang sama cepatnya. Kemajuan teknologi, dalam hal ini transisi dari film bisu ke film bersuara, digambarkan sebagai pisau bermata dua yang membawa peluang baru namun juga mengancam karier para pemain dan kru yang tidak mampu beradaptasi. Selain itu, film ini juga menyoroti tema eksploitasi, menunjukkan bagaimana industri film yang serakah mengeksploitasi para pekerja dan artis demi keuntungan finansial.

Pendalaman Karakter

Ketiga karakter utama – Manny, Nellie, dan Jack – diperankan dengan luar biasa oleh para aktornya. Diego Calva berhasil memerankan Manny sebagai sosok yang penuh harapan dan gigih, menunjukkan perjuangannya untuk bertahan di industri yang kejam. Margot Robbie memberikan penampilan yang memukau sebagai Nellie, menangkap dengan sempurna kegembiraan, kegilaan, dan kehancurannya. Brad Pitt, sebagai Jack, menunjukkan sisi rentan dan ketakutan seorang bintang yang melihat posisinya terancam. Ketiga aktor ini berhasil menciptakan karakter yang kompleks dan berkesan, yang mampu membuat penonton berempati dan terhubung dengan perjalanan hidup mereka.

Sisi Teknis dan Estetika

Dari segi teknis, Babylon adalah sebuah mahakarya. Sinematografi yang memukau, dengan penggunaan warna yang berani dan komposisi gambar yang indah, menciptakan kembali kemegahan dan kemewahan Hollywood era 1920-an. Musik yang dinamis dan menggetarkan, karya Justin Hurwitz, menambah intensitas dan emosi setiap adegan. Editing yang cepat dan dinamis, terutama pada adegan-adegan pesta, membuat penonton merasa terhanyut dalam kesenangan dan kekacauan. Namun, beberapa adegan yang panjang dan eksplisit mungkin tidak cocok untuk semua penonton.

Kesimpulan

Babylon adalah sebuah film yang ambisius, menarik, dan provokatif. Meskipun durasi yang panjang dan beberapa adegan yang eksplisit mungkin menjadi penghalang bagi sebagian penonton, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan. Ia adalah sebuah potret yang jujur dan brutal tentang Hollywood, memperlihatkan sisi gelap dan gemerlap industri hiburan dengan cara yang memikat dan menggugah pikiran. Babylon adalah film yang patut untuk ditonton, dan akan terus dibicarakan dan dianalisis oleh para kritikus dan penonton selama bertahun-tahun yang akan datang.