Peringatan: Anda akan menonton dari sumber pihak ketiga.

Nonton: Taken 3

Article Tentang : Taken 3

Taken 3: Sebuah Balas Dendam yang Membosankan?

Taken 3, angsuran ketiga dari waralaba aksi yang dibintangi Liam Neeson sebagai Bryan Mills, menghadirkan sebuah premis yang menjanjikan: Mills, seorang mantan agen pemerintah yang mahir, dituduh membunuh mantan istrinya, Lenore. Namun, alih-alih menjadi sebuah eksplorasi yang menarik dari situasi yang rumit, film ini justru terasa seperti sebuah pengulangan formula yang sudah usang, kehilangan daya tarik dan ketegangan yang membuat dua film pendahulunya begitu menghibur. Meskipun Neeson masih mampu menampilkan aksi yang meyakinkan, plot yang lemah dan karakter yang dangkal membuat Taken 3 terasa lebih seperti sebuah latihan daripada sebuah film yang benar-benar memuaskan.

Sinopsis Singkat dan Pengantar

Film ini diawali dengan kematian Lenore, yang langsung membuat Mills menjadi tersangka utama. Dengan polisi di belakangnya, dipimpin oleh Inspektur Franck Dotzler yang licik (diperankan oleh Forest Whitaker), Mills harus membersihkan namanya sambil secara bersamaan memburu pembunuh sebenarnya. Jalan cerita mengikuti pola yang sudah familiar dari film-film Taken sebelumnya: Mills menggunakan keahliannya yang luar biasa dalam pertarungan jarak dekat, senjata api, dan teknologi untuk melacak jejak pembunuh, yang ternyata memiliki hubungan yang rumit dengan masa lalu Mills. Namun, kali ini, kecepatan dan ketegangan yang menjadi ciri khas seri ini terasa kurang, digantikan oleh adegan aksi yang terasa bertele-tele dan kurang inovatif.

Analisis Tema

Tema utama Taken 3 adalah pencarian keadilan dan balas dendam. Mills, yang didorong oleh kematian Lenore dan tuduhan palsu yang dilemparkan kepadanya, bertekad untuk menemukan pembunuh sebenarnya dan menghukum mereka. Namun, eksplorasi tema ini terasa dangkal. Motivasi Mills tampak reduktif, didorong lebih oleh naluri daripada oleh kompleksitas emosional yang lebih dalam. Kurangnya eksplorasi terhadap dampak emosional dari kematian Lenore pada Mills juga membuat karakternya terasa kurang berdimensi. Film ini lebih fokus pada aksi daripada pada pengembangan karakter dan eksplorasi tema yang lebih substansial.

Pendalaman Karakter

Liam Neeson kembali memerankan Bryan Mills dengan karisma yang khas. Meskipun demikian, karakternya terasa kurang kompleks dibandingkan dengan penampilannya di film-film sebelumnya. Mills di sini tampak lebih seperti mesin pembunuh yang tanpa emosi daripada seorang ayah yang dilanda duka. Karakter pendukung, termasuk Inspektur Dotzler yang diperankan oleh Forest Whitaker, juga kurang dikembangkan. Whitaker, seorang aktor berbakat, terbuang sia-sia dalam peran yang kurang berdimensi dan kurang memberikan kesempatan baginya untuk menunjukkan kemampuan aktingnya yang luar biasa.

Adegan Aksi dan Sutradara

Meskipun Taken 3 masih menampilkan adegan aksi yang cukup menegangkan, kualitasnya terasa menurun dibandingkan dengan film-film sebelumnya. Koreografi pertarungan terlihat kurang kreatif dan kurang inovatif, seringkali terasa berulang dan kurang memberikan dampak visual yang signifikan. Sutradara Olivier Megaton, yang juga menyutradarai Taken 2, tampaknya lebih fokus pada aksi daripada pada narasi yang kuat, mengakibatkan film ini terasa kurang terarah dan kurang memiliki momentum.

Kesimpulan

Taken 3 merupakan sebuah film aksi yang mengecewakan. Meskipun Liam Neeson masih mampu memberikan penampilan yang meyakinkan, plot yang lemah, karakter yang dangkal, dan adegan aksi yang kurang inovatif membuat film ini terasa seperti sebuah pengulangan formula yang sudah usang. Bagi penggemar setia seri Taken, film ini mungkin masih memberikan sedikit hiburan, tetapi bagi penonton yang mengharapkan sebuah film aksi yang lebih berbobot dan memuaskan, Taken 3 kemungkinan besar akan terasa mengecewakan.